Rabu, 10 November 2010

SIKLON TROPIS

Dalam meteorologi, siklon tropis (atau hurikan, angin puyuh, badai tropis, taifun, atau angin ribut tergantung pada daerah dan kekuatannya) adalah sebuah jenis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Sementara angin sejenisnya bisa bersifat destruktif tinggi, siklon tropis adalah bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer, yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi.
Hurikan Ivan dilihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, September 2004.
Daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudra Hindia dan perairan barat Australia. Sebagaimana dijelaskan Biro Meteorologi Australia, pertumbuhan siklon di kawasan tersebut mencapai rerata 10 kali per tahun. Siklon tropis selain menghancurkan daerah yang dilewati, juga menyebabkan banjir. Australia telah mengembangkan peringatan dini untuk mengurangi tingkat risiko ancaman siklon tropis sejak era 1960-an.

Gumpalan mesin bara

Berdasarkan strukturnya, siklon tropis adalah daerah raksasa aktivitas awan, angin, dan badai petir yang berkisar. Sumber energi primer sebuah siklon tropis adalah pelepasan panas kondensasi/pengembunan dari uap air yang mengembun pada ketinggian. Oleh sebab itu, siklon tropis bisa ditafsirkan sebagai mesin bara cacak raksasa.
Unsur-unsur dari siklon tropis meliputi kecaburan cuaca yang telah ada, samudra tropis hangat, lengas (uap lembab), dan angin ringan tinggi relatif. Jika kondisi yang tepat berkuat cukup lama, mereka dapat bertautan untuk menghasilkan angin sengit, ombak luar biasa, hujan amat deras, dan banjir berdampingan dengan fenomena ini.
Penggunaan kondensasi ini sebagai sebuah tenaga pendorong adalah furak primer yang membedakan siklon tropis dari fenomena meteorologis lainnya. Siklon garis lintang tengah, misalnya, menggambarkan energi mereka sebagian besar dari naik turunnya suhu di atmosfer yang telah ada. Dalam rangka meneruskan untuk mendorong mesin baranya, siklon tropis harus tetap di atas air hangat, yang menyajikan kelembaban atmosfer yang dibutuhkan. Penguapan lengas ini dipacu oleh angin tinggi dan tekanan atmosfer yang dikurangi yang hadir di badainya, mengakibatkan siklus berlarut-larut. Sebagai hasilnya, saat sebuah siklon tropis melewati atas daratan, kekuatannya akan menipis dengan pesat.

Klasifikasi dan terminologi

Badai Catarina
Siklon tropis digolongkan ke dalam tiga kelompok utama: depresi tropis, badai tropis, dan kelompok ketiga yang namanya tergantung pada daerah.
Depresi tropis adalah sistem terjuntrung awan dan badai petir dengan sirkulasi dan angin berlarut maksimum permukaan terarasi kurang dari 17 meter per detik (33 knot, 38 m/j, atau 62 km/j). Ia tidak mempunyai mata, dan tidak khas dengan bentuk berpilin dari badai-badai yang lebih kuat. Ia sudah menjadi sistem tekanan rendah, namun, karenanya bernama "depresi".
Badai tropis adalah sistem terjuntrung dari badai petir kuat dengan sirkulasi dan angin berlarut maksimum permukaan terarasi di antara 17 dan 33 meter per detik (34-63 knot, 39-73 m/j, atau 62-117 km/j). Pada waktu ini, bentuk siklon tersendiri mulai terbina, walau matanya biasanya tak muncul.
Pengistilahan yang digunakan untuk mendeskripsikan siklon tropis dengan angin berlarut maksimal yang melampaui 33 meter per sekon (63 knot, 73 m/j, atau 117 km/j) bervariasi tergantung daerah asalnya, misalnya sebagai berikut:
  • Hurikan di Samudra Atlantik Utara, Samudra Pasifik sebelah timur batas penanggalan internasional, dan Samudra Pasifik Selatan sebelah timur 160°BT
  • Taifun di Samudra Pasifik Barat Daya sebelah barat garis penanggalan
  • Siklon tropis gawat di Samudra Pasifik Barat Daya sebelah barat 160°BT atau Samudra Hindia Timur Laut sebelah timur 90°BT
  • Badai siklon gawat di Samudra Hindia Utara
  • Siklon tropis di Samudra Hindia Barat Daya
Di tempat lain di dunia, hurikan telah dikenal sebagai Bagyo di Filipina, Chubasco di Meksiko, dan Taino di Haiti.
Bagian tengah badai siklon tropis yang disebut mata merupakan lingkaran berdiameter antara 10 hingga 100 kilometer, paling sering dilaporkan sekitar 40 meter. Kecepatan angin bagian ini lebih rendah bahkan berlangit cerah. Mata dikelilingi dinding awan padat setingi 16 kilometer dengan angin dan hujan yang hebat.

Etimologi

  • Kata taifun berasal dari frasa Tionghoa tái fēng atau dalam bahasa Jepang "dai fuun"(颱風)yang berarti "angin besar". Pengejaan Indonesia juga mengusulkan hubungan dengan kata Persia, طوفان Taufân, berkaitan dengan kata Yunani, Typhon.
  • Kata hurikan diturunkan dari nama dewa badai pribumi Amerindian Karibia, Huracan.
  • Kata siklon berasal dari kata Yunani kyklos = "lingkaran", "roda."

Banjir pantai

Sebagai banjir dikaitkan dengan terjadinya badai tropis (juga disebut angin puyuh laut atau taifun). Banjir yang membawa bencana dari luapan air hujan sering makin parah akibat badai yang dipicu oleh angin kencang sepanjang pantai. Air garam membanjiri daratan akibat satu atau perpaduan dampak gelombang pasang, badai, atau tsunami (gelombang pasang). Sama seperti banjir luapan sungai, hujan lebat yang jatuh di kawasan geografis luas akan menghasilkan banjir besar di lembah-lembah pesisir yang mendekati muara sungai.

Kejadian siklon tropis atau badai

Kerusakan yang diakibatkan Badai Andrew, siklon tropis terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.
Tanda-tanda kelahiran suatu badai tropis bisa diperkirakan. Keberadaan dan pergerakannya pun bisa diamati dengan teknologi. Hanya kadang-kadang, tanda-tanda badai bisa diamati, dirasakan dan dibandingkan.
  • Badai Fiona: Tanggal 6 Februari 2003 badai siklon tropis Fiona berada di 300 mil lepas pantai selatan Jawa. Diperkirakan angin di pusat badai berkecepatan 104 mil per jam dan ekor badai mencapai 84 mil per jam.
  • Siklon Ivy tanggal 27 Februari 2004, dengan terbentuknya pusat tekanan rendah yang memusat dan memutar. Hal ini terjadi di Samudra Pasifik di sebelah tenggara Papua dan di Samudra Hindia dekat Australia. Siklon di Samudra Pasifik ini dinamakan Tropical Cyclone Ivy dan di sebelah Barat Australia dinamakan Tropical Cyclone Monty. Pengaruh Siklon Ivy saat itu lebih dominan, ia menarik awan-awan yang ada di Indonesia ke arah pusat siklon (sebelah tenggara Papua). Akibatnya sebagian besar wilayah Indonesia berpeluang cerah hingga berawan sejenak setelah sebelumnya dilanda hujan berhari-hari. Hanya wilayah Papua yang berpeluang kuat hujan lebat karena lebih dekat dengan pusat siklon Ivy.
  • Badai siklon tropis Fay di laut Timor tanggal 17 Maret 2004 pukul 9:30 waktu setempat, bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan gerak 6 kilometer per jam. Publikasi semacam ini terus diperbaharui dan diwartakan badan meteorologi Indonesia dan Australia sebagai peringatan awal pada penduduknya. Harian KOMPAS pada hari yang sama memperingatkan adanya gelombang 1,5 hingga 2,5 meter di Samudra Hindia yang berbahaya bagi kapal-kapal nelayan, tongkang dan feri.
  • Ancaman badai yang menimpa Yogyakarta baru-baru ini. Badai ini mengancam kawasan pantai selatan Yogyakarta, antara tanggal 9 Februari sampai 11 Februari 2005. Pemprov menyediakan 5 unit alarm dan posko-posko sebagai antisipasi dari badai yang akhirnya tidak kunjung datang ini. Siklon tropis di Selatan Indonesia ini, selalu muncul setiap tahun pada Januari-Maret. Penyebabnya adalah tingginya suhu muka laut di timur laut Australia. Wilayah Indonesia tak dilalui pusat badai tropis, hanya terkena imbas dari ekor badai tersebut. Imbasnya berupa angin kencang, hujan deras, dan tingginya gelombang laut. Pemunculan siklon diawali pusat tekanan rendah di barat laut Australia dan bergerak menuju barat daya. Efek yang biasa diterima pantai selatan Indonesia biasaya pengaruh dari ekor siklon, bukan akibat pusat badai tropis.

Tornado

Sebuah pusaran tornado di pusat Oklahoma. Tornado tersebut membentuk pusaran yang menyentuh tanah dari dasar awan. Bagian dasar tornado dikelilingi oleh awan puing transparan yang terlempar akibat angin permukaan tornado yang kencang
Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.
Meskipun tornado telah diamati di tiap benua kecuali Antartika, tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat. Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan-tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.














Definisi

Tornado dekat Seymour, Texas.
Tornado
Tornado didefinisikan oleh Glosari Meteorologi sebagai "kolom udara yang berputar kencang yang menyatu dengan permukaan tanah dan muncul dari awan cumuliform atau bagian bawah awan cumuliform dan sering (namun tidak selalu) tampak sebagai suatu awan corong..."
Corong Kondensasi
Tornado tidak harus tampak; namun, intensitas tekanan rendah yang disebabkan oleh kecepatan angin yang tinggi (lihat Prinsip Bernoulli) dan berputar cepat (berkaitan dengan keseimbangan siklostrofik) sering menyebabkan uap air di udara berkondensasi yang menyebabkan tampak corong kondensasi. Tornado merupakan pusaran angin bukan awan kondensasi.
awan corong merupakan perwujudan dari corong kondensasi yang tanpa disertai angin kencang di permukaannya. Tidak semua awan corong menjadi sebuah tornado. Namun, banyak tornado yang didahului oleh awan corong seperti pusaran mesosiklon yang mendarat di permukaan tanah. Tornado pada umumnya menghasilkan angin kencang di permukaannya ketika corong yang tampak itu bertahan di atas permukaan tanah. Hal ini menyebabkan sulitnya menemukan perbedaan antara awan corong dan tornado dari suatu jarak tertentu.
Keluarga Tornado
Kadang, sebuah badai tunggal menghasilkan berbagai tornado dan mesosiklon. Proses ini dikenal sebagai siklus tornadogenesis. Tornado yang terbentuk dari badai yang sama dikenal sebagai keluarga tornado. Kadang-kadang sejumlah tornado dari mesosiklon yang berbeda terjadi secara bersamaan.
Serangan Tornado
Kadang, beberapa tornado terbentuk dari sistem bada berskala luas yang sama. Jika terdapat aktivitas tornado yang merusak, hal ini dianggap menjadi suatu serangan tornado, meskipun ada bermacam-macam definisi. Periode beberapa hari berturut-turut dengan serangan tornado di lokasi yang sama (terbentuk oleh beberapa sistem cuaca) merupakan rentetan serangan tornado, yang kadang disebut serangan tornado luas.

Etimologi

Kata "tornado" merupakan perubahan dari kata dalam Bahasa Spanyol tronada, yang berarti "badai petir". Kemudian, kata tornado juga diambil dari Bahasa Latin tonare, yang berarti "gemuruh". Kata ini sangat mungkin merupakan kombinasi dari bahasa Spanyol tronada dan tornar ("berputar"); namun, kata ini mungkin juga merupakan suatu etimologi rakyat. Tornado juga secara umum dikenal sebagai twisters.

Jenis

Sebuah tornado multivortex di bagian luar Dallas, Texas pada 2 April 1957.

Tornado sejati

Tornado multi-pusaran
Tornado multi-pusaran adalah suatu jenis tornado dimana dua atau lebih kolom udara yang menggumpal berputar mengelilingi pusat. Struktur multi-pusaran dapat terjadi di hampir setiap sirkulasi, namum sangat sering teramati dalam tornado dahsyat.
Satelit tornado
Satelit tornado adalah suatu istilah untuk tornado lemah yang terbentuk dekat tornado besar kuat yang terjadi dalam mesosiklon yang sama. Satelit tornado muncul dari "orbit" tornado besar (sebagai namanya), yang memperlihatkan wujud pusaran yang multi-pusaran. Namun, satelit tornado merupakan corong yang berbeda, dan lebih kecil dibandingkan corong utama.
Angin Puting Beliung di dekat Florida Keys.
Puting Beliung
Puting Beliung secara resmi digambarkan secara singkat oleh National Weather Service Amerika Serikat seperti tornado yang melintasi perairan. Namun, para peneliti umumnya mencirikan puting beliung "cuaca sedang" berasal dari puting beliung tornado.
  • Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari umumnya dan memiliki dinamik yang sama dengan setan debu dan landspout. Mereka terbentuk saat barisan awan cumulus congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis. Angin ini memiliki angin yang secara relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya melaju sangat pelan. Angin ini sangat sering terjadi di Florida Keys.
  • Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk "tornado yang melintasi perairan". Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti tornado mesosiklon, atau menjadi tornado darat yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk dari badai petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini dianggap jauh lebih membahayakan.

Mineral-Mineral Alterasi


alterasi
Alterasi merupakan perubahan komposisi mineralogy batuan (dalam keadaan padat) karena pengaruh Suhu dan Tekanan yang tinggi dan tidak dalam kondisi isokimia menghasilkan mineral lempung, kuarsa, oksida atau sulfida logam. Proses alterasi merupakan peristiwa sekunder, berbeda dengan metamorfisme yang merupakan peristiwa primer. Alterasi terjadi pada intrusi batuan beku yang mengalami pemanasan dan pada struktur tertentu yang memungkinkan masuknya air meteoric untuk dapat mengubah komposisi mineralogi batuan.
Adapun beberapa contoh-contoh mineral yang dapat terbentuk dari proses alterasi adalah sebagai berikut :
240px-Aktinolith_Finnland1. Actinolit Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2, Mineral ini menunjukkan warna hijau gelap, sistem kristal monoklin, belahan sempurna, kilap kaca, cerat berwarna putih dan menunjukkan bentuk elongated. Terbentuk pada suhu 800 – 9000 C, dihasilkan oleh alterasi dari piroksen pada gabro dan diabas, pada proses metamorfik green schist facies.
180px-Adularia_with_Pyrite_mg_79402. Adularia KAlSi3O8, Mineral ini menunjukkan warna putih-pink, sistem kristal monoklin, belahan 2 arah, kilap kaca, cerat putih dan menunjukkan bentuk prismatik. Terbentuk pada suhu 7000 C, akibat proses hidrotermal dengan temperatur yang rendah berupa urat.
ALBITE3. Albite NaAlSi3O8, Mineral ini menunjukkan warna putih, sistem kristal triklin, belahan 3 arah, pecahan tidak rata – konkoidal, kilap kaca, cerat putih. Terbentuk pada suhu 750 – 8000 C, akibat proses hidrotermal dengan suhu yang rendah dan alterasi dari plagioklas, proses metamorfik dengan temperatur dan tekanan yang rendah, proses magmatisme dan proses albitisasi.
4. BIOTITEBiotite K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2, Mineral ini menunjukkan warna hitam, sistem kristal monoklin, belahan sempurna, pecahan tidak rata, kilap kaca dan mutiara, cerat putih dan menunjukkan bentuk tabular. Terbentuk pada temperatur 700 – 800 0 C, terbentuk akibat proses magmatisme, metamorphisme dan proses hidrotermal. Dapat terbentuk pada daerah magmatisme.
180px-Augit,_2Czechy5. Clinopiroxene XY(Si,Al)2O6, Mineral ini menunjukkan warna hijau, biru, sistem kristal monoklin, belahan tidak rata, kilap kaca, cerat putih dan menunjukkan betuk prismatik. Terbentuk pada suhu 900 – 1000 0 C, terbentuk akibat proses magmatik mafik dan ultramafik plutonic, pada proses metamorfisme kontak dan regional dengan temperatur yang tinggi. Dapat terbentuk pada daerah magmatisme bersifat basa.
240px-Diopside_Oxford6. Diopside MgCaSi2O6, Mineral ini menunjukkan warna hijau, biru, sistem kristal monoklin, belahan tidak rata, kilap kaca, cerat putih dan menunjukkan betuk prismatik. Terbentuk pada suhu 900 – 1000 0 C, terbentuk akibat proses magmatik mafic dan ultramafic plutonic, pada proses metamorphisme kontak. Lingkungan daerah magmatisme.
240px-Dolomite_Morocco7. Dolomite CaMg(CO3)2, Mineral ini menunjukkan warna putih-pink, sistem kristal heksagonal, belahan sempurna, pecahan subkonkoidal, kilap kaca, cerat putih. Terbentuk dari proses hidrotermal pada suhu yang rendah berupa urat, juga dapat terbentuk pada lingkungan laut akibat proses dolomitisasi batugamping dan proses metamorfik (dolostone protoliths).
200px-Mineraly.sk_-_epidot8. Epidote Ca2Al2(Fe3+;Al)(SiO4)(Si2O7)O(OH), Mineral ini menunjukkan warna hijau, sistem kristal monoklin, belahan jelas 2 arah, pecahan tidak rata, kilap kaca, cerat putih dan menunjukkan bentuk prismatik. Terbentuk pada temperatur 900 – 10000 C, terbentuk akibat proses metamorphisme pada fasies green schist dan glaucophane schist dan hidrotermal (propylitic alteration). Proses magmatik sangat jarang menghasilkan mineral ini.
GARNET29. Garnet X3Y2(SiO4)3, Mineral ini menunjukkan warna hijau gelap atau merah gelap, sistem kristal rhombic dodekahedron, belahan tidak sempurna, pecahan konkoidal dan menunjukkan kenampakan tabular. Terbentuk pada suhu 1600 – 18000 C, dapat terbentuk pada zona kontak magmatic plutons dengan temperatur yang tinggi, yaitu pada mineralisasi skarn. Selain itu juga dapat terbentuk akibat proses metamorfisme. Lingkungan terbentuknya pada daerah magmatisme.
180px-Heulandite10. Heulandite (Ca,Na)2-3Al3(Al,Si)2Si13O36·12H2O, Mineral ini menunjukkan warna putih – pink, sistem kristal monoklin, belahan 1 arah, pecahan subkonkoidal – tidak rata, kilap kaca, cerat putih dan menunjukkan bentuk tabular. Terbentuk pada suhu 600 – 7000 C, akibat proses alterasi dari vitrik tuff dan proses hidrotermal berupa urat pada basalt, gneiss dan schist.
illite11. Illite (K,H3O)(Al,Mg,Fe)2(Si,Al)4O10[(OH)2,(H2O)], Mineral ini tidak berwarna (bening), dan sebagian menunjukkan warna putih-abu-abu, sistem kristal monoklin, belahan 1 arah sempurna, kilap lemak, bersifat elastis dan menunjukkan bentuk tabular. Terbentuk pada suhu 700 – 8000 C, hasil dari proses magmatisme khususnya batuan beku dalam yang kaya akan alumina dan silika (pegmatit dan granit), dapat merupakan hasil proses metamorfik (mudrock sediment) dan hasil alterasi dari feldspar.
250px-KaoliniteUSGOV12. Kaolinite Al2Si2O5(OH)4, Mineral ini menunjukkan warna putih, sistem kristal monoklin, belahan sempurna, kilap mutiara. Terbentuk akibat adanya proses pelapukan dari mineral yang kaya Al dan hasil proses alterasi dari mineral yang kaya Al dapat terbentuk pada daerah danau.
200px-Laumontita13. Laumontite Ca(AlSi2O6)2·4H2O, Mineral ini menunjukkan warna putih – abu-abu – pink, sistem kristal monoklin, belahan 3 arah, pecahan rata, kilap mutiara, cerat putih dan menunjukkan bentuk elongated prismatik. Terbentuk pada suhu 600 – 7000 C, akibat proses hidrotermal yang mengisi rongga-rongga pada batuan beku, batuan sedimen dan metamorf.
300px-Feldspar(Microcline)USGOV14. Microcline (KAlSi3O8), Mineral ini menunjukkan warna putih-hijau, sistem kristal triklin, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kilap kaca-mutiara, cerat putih dan menunjukkan bentuk prismatik. Terbentuk pada suhu 7000 C, akibat proses magmatik yang menghasilkan plutonic rock yaitu pegmatit, proses metamorfik dengan temperatur yang rendah yaitu pada gneiss dan schist dan proses hidrotermal.
240px-Mineraly.sk_-_montmor15. Montmorillonite (Na,Ca)0.33(Al,Mg)2(Si4O10)(OH)2·nH2O, Mineral ini menunjukkan warna putih – abu-abu, sistem kristal monoklin. Terbentuk pada daerah beriklim tropis yang merupakan hasil alterasi dari feldspar pada batuan yang miskin silika. Hasil dari pelapukan glass volkanik dan tuff dari proses hidrotermal.
120px-Prehnite-ps-0100-DV0000316. Prehnite Ca2Al(AlSi3O10)(OH)2, Mineral ini menunjukkan warna kehijauan, sistem kristal orthorombic, belahan sempurna, pecahan tidak rata, kilap kaca, cerat berwarna putih dan menunjukkan bentuk tabular. Terbentuk pada suhu 700 – 8000 C, akibat proses metamorfisme dan proses hidrotermal yang mengisi rongga pada batuan volkanik basalt.
273-12Small-Wairakite17. Wairakite CaAl2Si4O12•2(H2O), Mineral ini menunjukkan warna putih, dapat terbentuk pada suhu 600 – 7000 C, akibat proses hidrotermal (geothermal environment), proses metamorfisme burial dengan suhu yang rendah, reksi dehidrasi dari laumontite pada sedimen tuff.
240px-WollastoniteUSGOV18. Wollastonite (CaSiO3), Mineral ini menunjukkan warna putih, sistem kristal triklin, kilap kaca, belahan sempurna 3 arah, pecahan tidak rata, cerat putih dan menunjukkan bentuk tabular. Terbentuk pada suhu 11000 C, akibat proses metamorfisme kontak pada calcareous dan marl rocks dan dapat terjadi akibat metamorfisme regional dengan tekanan yang rendah.
180px-ZeolitesUSGOV19. Zeolite Na2Al2Si3O10-2H2O, Mineral ini menunjukkan warna abu-abu – putih, sistem kristal monoklin, belahan sempurna 3 arah, pecahan tidak rata, kilap kaca, cerat putih dan menunjukkan bentuk elongated-prismatik. Terbentuk pada temperatur 600 – 7000 C, akibat proses hidrotermal yang mengisi urat dan rongga pada batuan beku dan proses metamorpisme burial